1. Beribadah dengan benar.
Jika hidup tanpa ibadah yang benar ibarat hidup tanpa pondasi, bangunan tanpa pondasi akan roboh Dengan beribadah dengan benar Insya Allah akan membuat kita semakin tawadhu dan kokoh kepada Allah
2. Berakhlak Baik.
Ibadah bagus siang malam, tapi selesai sholat mulut kotor, tidak jujur, apalah artinya ibadah, kalau tidak dibarengi akhlak baik.
3. Belajar tiada henti.
Akhlak sudah baik, ibadah bagus tapi itu tidak cukup karena masalah akan bertambah, potensi konflik bertambah,kebutuhan semua bertambah, bagaimana mungkin menyikapi segala yang makin ruwet dengan ilmu yang tidak bertambah Ciri sukses adalah orang-orang yang cinta ilmu dengan belajar.
4. Bekerja keras dengan cerdas dan ikhlas.
Yang harus standar ada pada diri kita adalah bekerja optimal dengan pemikiran yang cerdas karena ada yang kerja keras tetapi akal tidak digunakan akibatnya cuma jadi pekerja keras saja
5. Bersahaja dalam hidup.
Ada orang yang bekerja keras tetapi sia-sia, karena ditipu oleh keborosan, bermegah-megah, diperdaya, dikutuk oleh orang lain dan menjadi kedengkian. Kenapa? Karena tidak bersahaja, padahal akibat gemar bersahaja maka kemampuan keuangan kita lebih tinggi diatas kebutuhan sehingga bisa menyimpan uang, bersadaqoh, dan berinvestasi, budaya masyarakat kita diharapkan bukan budaya punya barang, tapi budaya berinvestasi akibatnya selalu punya nilai tambah.
6. Bantu sesama
Alat ukur sukses kita setelah bersahaja adalah punya kelebihan untuk memajukan sanak saudara anak paman, tetangga kiri, tetangga kanan, depan belakang, anak pembantu. Kesuksesan kita mulai diukur dengan kemampuan membantu orang lain, membuat lapangan kerja sebanyak mungkin, kita harus terus berbuat dengan kerja keras membantu banyak orang, sehingga orang lain lebih maju lagi dengan mepunyai tata nilai yang sama, ibadah yang bagus, akhlak yang bagus, terus berusaha untuk belajar menambah ilmu dan bekerja keras.
Dengan saling tolong-menolong Insya Allah akan terjadi sinergi, agar bergeraknya bangsa ini seimbang tidak hanya satu dua orang, karena alat ukur kesuksesannya sama, pola sama, kita mengharapkan kebangkitan ,kalau ada mahasiswa yang pintar lihat juga tetangganya terbawa pintar atau tidak? kalau ada dosen brilian jangan lihat dosennya tapi lihatlah keluarganya, lihat tetangganya, lihat sanak saudaranya, kalau hanya dia sendiri yang maju belum begitu sukses, kalau ada pengusaha kaya brilian punya perusahaan raksasa, lihat kiri kanannya, lihat kesejahteraan kawannya. Kalau dia yang sukses sendirian berarti belum sukses. Alat ukur sukses bukan dengan melejit sendiri, tapi bagaimana kita mengangkat dan membantu yang lain.
7. Bersihkan hati selalu.
Mengapa? Allah tidak menerima amal, kecuali ikhlas, jangan merasa ujub ,dengan tidak merasa berjasa,dengan tidak merasa paling bisa,dengan tidak merasa paling mulia, tetapi semuanya karena Allah, Alhamdullilah. Semua ini adalah karunia Allah kita harus merasa beruntung karena dijadikan jalan; jalan rezeki bagi tetangga, jalan ilmu bagi mahasiswa, jalan kesuksesan bagi semuanya, Allah-lah Yang Memberi. Inilah orang yang akan sukses, karena dia tidak menjadi sombong, apalah artinya kita mendapatkan banyak hal kalau kita tidak mendapat ridlo dari Allah karena kesombongan kita. Dengan beribadah dengan benar, membuat kita semakin tawadhu , kokoh mengabdi kepada Allah, hati tentram, kehidupan akan seimbang.
1 komentar:
salam kenal... postingnya bagus banget
Posting Komentar