1.Penolong bagi umat manusia.
Tidak ada seorangpun yang terlahir dengan membawa sifat-sifat yang sempurna, semua mempunyai kelebihan dan sekaligus kelemahan/kekurangan. Seorang mukmin menyadari hal ini dan akan senantiasa secara ikhlas memberikan pertolongan kepada siapa saja yang membutuhkannya dalam kehidupan bermasyarakat. Muslim yang kuat (power, iptek, ekonomi, mental dll) sudah seharusnya menolong siapa saja yang lemah, untuk memperoleh predikat mukmin.
2. Amar makruf nahi munkar.
Menyeru pada hal kebaikan dan mencegah pada hal yang munkar, yang merupakan ciri seorang mukmin, pada zaman yang disinggung oleh Rasulullah akan menjadi semacam bumbu bagi seorang dai dalam khotbahnya atau bumbu bagi seorang muslim dalam pidatonya. Namun dia dan umat, dengan berbagai alasan, kenyataanya sedikitpun tidak punya keberanian mensosialisasikan ciri mukmin tersebut. Walaupun dia muslim, dalam hal ini dia belumlah menjadi seorang mukmin.
3.Menyambung tali persaudaraan.
Banyak masalah-masalah besar yang dihadapi umat akhirnya dapat diselesaikan cukup hanya dengan melakukan silaturahim. Gesekan-gesekan antara sesama umat Islam biasanya bermula dari hilangnya sifat mukmin ini diantara mereka.
4. Menyayangi orang miskin.
Ciri mukmin ini menjadi sebuah tugas mulia karena sekaligus merupakan tugas yang diamanahkan Allah kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu membebaskan umat dari beban dan belenggu yang menghimpit mereka (salah satu tafsiran Al A`raf 157).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar