Selasa, 04 November 2008

5 Ciri Sholat yang Khusuk

Para ulama menjelaskan bahwa yang namanya khusu itu ada beberapa ciri : 


1. Tidak menghadirkan segala sesuatu yang diluar aktifitas shalat. 


2. Teratur dan tenang dalam gerakan anggota badan di dalam shalat.

Tidak banyak gerakan yang dilakukannya seperti bermain dengan jengotnya, membetulkan selendang atau kopiah dan lainnya.



Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW melihat seorang yang memainkan jenggotnya dalam shalatnya. Beliau bersabda,”Bila hati khusyu, maka pastilah anggota tubuhnya ikut khusyu”


Dari Abu Zarr ra bahwa Rasulullah SAW bersabda,Bila kamu shalat, sesungguhnya rahmat itu sedang menuju kepadanya, maka janganlah memainkan kerikil.


3. Merasakan bahwa dirinya sedang berada dalam perhatian Allah SWT Yang Maha Mengetahui apa yang nampak dan yang tertutup. 


Tidakkah kamu perhatikan, bahwa sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi? Tiada pembicaraan rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah keempatnya. Dan tiada lima orang, melainkan Dia-lah keenamnya. Dan tiada pembicaraan antara jumlah yang kurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia berada bersama mereka di manapun mereka berada. Kemudian Dia akan memberitahukan kepada mereka pada hari kiamat apa yang telah mereka kerjakan. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala sesuatu.(QS.Al-Mujadilah : 7)


4. Mentadabburkan / menghayati bacaan shalat yang diucapkannya dengan memahami maknanya secara umum. Baik surat Al-Fatihah, ayat-ayat Al-Quran Al-Kariem ataupun bacaan tatkala ruku, sujud dan lainnya. 


Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Qur'an ? Kalau kiranya Al Qur'an itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.(QS.An-Nisa : 82)


Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al Quraan ataukah hati mereka terkunci?(QS.Muhammad : 24)

Bagaimana mungkin seorang bisa dikatakan khusyu kalau dia tidak paham apa yang dibacanya. Maka memahami bacaan shalat adalah salah satu kunci khusyu itu sendiri. 


5. Mengosongkan hati dari linasan pemikiran lainnya,

sebab bersihnya hati dan pikiran dari hal-hal di luar shalat merupakan inti dari kekhusyuan itu sendiri. Meski pun bukan berarti terlepas total dan tidak sadarkan diri dari apa yang terjadi di sekelilingnya.

Tidak ada komentar: